Ulama Ingatkan Pelajar Malang agar Bijak Hadapi Era Digital dengan Akhlak Rasulullah

Editor

Dede Nana

15 - Sep - 2025, 09:46

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang digelar SMK PGRI 7 Singhasari Kota Malang di Masjid Al-Farabi Unikama (ist)

JATIMTIMES - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang digelar SMK PGRI 7 Singhasari Kota Malang menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai akhlak pada generasi muda. Kegiatan yang berlangsung di Masjid Al-Farabi Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) itu dikemas dengan suasana religius, penuh kekhidmatan, dan diikuti antusias para pelajar.

Sejak awal, suasana acara dipenuhi energi kebersamaan. Grup Al-Banjari yang beranggotakan siswa-siswi sekolah membuka rangkaian acara dengan lantunan sholawat yang menggema. Setelah itu, ayat-ayat suci Al-Qur’an dibacakan dengan khidmat, membuat ratusan hadirin larut dalam suasana spiritual yang mendalam.

Baca Juga : Dari Kediri ke Majapahit: Fadli Zon Rencanakan Pemugaran Candi Penataran di Blitar 

Kepala Sekolah Aniek Harijati, S.Pd., menekankan bahwa Maulid Nabi bukanlah rutinitas seremonial belaka. Ia berharap peringatan ini bisa menjadi ruang silaturahmi, wadah penguatan karakter, dan pengingat bahwa fondasi utama pendidikan adalah akhlak. 

“Kami ingin seluruh warga sekolah merasakan keberkahan acara ini, sekaligus menjadikannya pijakan dalam membangun komunitas yang berlandaskan nilai moral,” ujarnya.

Puncak kegiatan adalah mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Gus H. Ahmad Tsaqif, M.Pd.I. Dengan bahasa yang lugas dan menyentuh, ia mengupas tema besar kegiatan: “Membangun Generasi Muda Islami Berdasarkan Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW.” Menurutnya, misi utama Nabi Muhammad SAW adalah menyempurnakan akhlak umat manusia, pesan yang sangat relevan di era serba digital.

Di hadapan para siswa, Gus Tsaqif mengingatkan bahwa prestasi akademik memang penting, tetapi tidak boleh menggeser akhlak mulia sebagai identitas utama generasi muda. Rasa hormat kepada orang tua, penghargaan kepada guru, serta sikap pantang menyerah dalam belajar adalah tanda keberhasilan sejati seorang pelajar.

“Ilmu pengetahuan itu seperti pisau tajam. Bila berada di tangan orang berakhlak, ia akan bermanfaat besar. Namun jika jatuh pada jiwa yang buruk, justru bisa menimbulkan bahaya,” ungkapnya, disambut penuh perhatian oleh para hadirin.

Baca Juga : Dari Kediri ke Majapahit: Fadli Zon Rencanakan Pemugaran Candi Penataran di Blitar 

Ia juga menegaskan bahwa arus digital dengan segala kemudahannya jangan sampai membuat generasi muda kehilangan jati diri. Justru sebaliknya, dunia digital bisa menjadi sarana positif jika dipandu oleh akhlak mulia. Gus Tsaqif mengajak para siswa memanfaatkan teknologi untuk memperluas wawasan, menebarkan kebaikan, dan membangun jejaring sosial yang sehat.

Pesan moral itu meninggalkan kesan mendalam. Para guru, siswa, hingga tamu undangan melihat bagaimana nasihat yang disampaikan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, seluruh pihak berharap Maulid Nabi tidak hanya menjadi perayaan ritual, melainkan titik tolak untuk memperkuat iman, memperdalam pemahaman agama, dan membentuk generasi muda yang unggul baik secara intelektual maupun spiritual.