PKKMB Unikama 2025: Cetak Mahasiswa Melek Teknologi, Tangguh Hadapi Era Digital

16 - Sep - 2025, 01:35

PKKMB Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES -  Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) resmi menggelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2025 di Aula Sarwakirti, Selasa (16/9/2025). Dalam agenda ini, sebanyak 925 mahasiswa baru mendapat dorongan untuk menjadi generasi adaptif, inovatif, dan tangguh di tengah pesatnya perkembangan teknologi global.

Mengusung tema "Adipati Kanjuruhan: Berdampak dengan Kearifan Lokal, Tangguh di Era Global", kegiatan ini bukan hanya sekadar orientasi kampus biasa. PKKMB 2025 menjadi panggung awal pembentukan karakter mahasiswa Unikama agar siap menjawab tantangan zaman, tanpa melupakan akar budaya dan kearifan lokal.

Baca Juga : Panduan Lengkap Pesan IPO EMAS di Ajaib, Catat Jadwal Lengkapnya!

Rektor Unikama, Dr Sudi Dul Aji MSi, yang hadir dan membuka langsung kegiatan ini, menekankan pentingnya membekali diri dengan kecakapan teknologi sejak dini. Menurutnya, perkembangan digital yang kian masif menuntut mahasiswa tak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi berbasis teknologi.

“Perkembangan teknologi tak bisa dihindari. Mahasiswa harus mampu menjawab tantangan ini dengan cara berpikir inovatif dan kreatif,” ujar Sudi di hadapan ratusan peserta PKKMB.

Ia menyebutkan bahwa era sekarang menuntut mahasiswa untuk cepat beradaptasi, mulai dari pemanfaatan internet, kecerdasan buatan, hingga platform digital yang menjadi bagian tak terpisahkan dari proses belajar.

Sebagai bagian dari strategi pendidikan berbasis digital, Unikama telah mengimplementasikan berbagai sistem dan fasilitas berbasis IT. Salah satunya adalah platform pembelajaran SMADA dan pengembangan Smart Classroom di berbagai program studi.

“Semua prodi bisa memanfaatkan fasilitas ini. Selain infrastruktur, kami juga mendorong para dosen untuk terus melek teknologi agar pengajaran lebih efektif dan interaktif,” jelasnya.

Langkah ini, tambahnya, menjadi fondasi penting agar mahasiswa tidak gagap teknologi sekaligus mampu bersaing di dunia kerja yang semakin terdigitalisasi.

Baca Juga : Didukung 24 Cabor, Priambodo Kembalikan Formulir Calon Ketua KONI

Tak hanya soal teknologi, Unikama juga menanamkan nilai-nilai multikulturalisme dan kearifan lokal sebagai karakter dasar mahasiswa. Mengingat latar belakang mahasiswa yang datang dari berbagai penjuru nusantara, Sudi berharap keberagaman ini menjadi kekuatan, bukan hambatan.

“Kita ingin mahasiswa berkembang secara personal tanpa meninggalkan akar budayanya masing-masing. Kearifan lokal itu tetap penting dalam membentuk karakter yang berintegritas di era global,” tuturnya.

Salah satu hal menarik yang disampaikan Sudi adalah kebijakan baru terkait penyelesaian tugas akhir. Unikama kini memberikan alternatif bagi mahasiswa yang kesulitan dengan skripsi konvensional. Mahasiswa bisa memilih bentuk karya lain sebagai pengganti tugas akhir, selama tetap setara secara akademik.

“Sekarang tugas akhir tidak harus skripsi. Mahasiswa sastra bisa bikin cerpen, komik, atau karya lainnya. Mahasiswa peternakan misalnya, bisa melakukan praktik inseminasi dan membuat laporan lapangan. Semua itu bisa dihargai setara dengan skripsi,” jelasnya.