Walk Out Berujung Laporan Polisi, Konflik Musda Golkar Kota Malang Memanas

21 - Dec - 2025, 09:29

Desy didampingi kuasa hukumnya usai melaporkan insiden yang dialami ke Polrestabes Surabaya.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Konflik yang terjadi dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Kota Malang berbuntut panjang. Insiden pemukulan yang terjadi saat forum tersebut kini resmi dibawa ke ranah hukum.

Wakil Bendahara I DPD Partai Golkar Kota Malang, Desy Trias Ningrum, mengaku menjadi korban dalam kericuhan Musda yang digelar di Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur pada Minggu (14/12/2025).

Baca Juga : Dipanggil Penyidik Polresta Malang Kota, Yai Mim Absen Sakit

Atas kejadian tersebut, Desy melaporkan insiden itu ke Polrestabes Surabaya pada Minggu (21/12/2025).

Didampingi kuasa hukumnya, Desy melaporkan Ketua Steering Committee (SC) Musda XI Golkar Kota Malang berinisial YL.

“Benar, sudah kami laporkan,” ujar Desy saat dikonfirmasi, Minggu (21/12/2025).

Desy kemudian membeberkan kronologis kejadian yang dialaminya. Menurutnya, insiden itu terjadi saat suasana Musda memanas dan diwarnai aksi protes dari sejumlah peserta.

“Situasi Musda saat itu ricuh. Kami menyampaikan protes dan kekesalan. Saat memutuskan walk out, saya melihat Ketua SC berdiri di dekat pintu,” terangnya.

Saat berjalan keluar ruangan, Desy mengaku sempat membentak YL. Namun, situasi justru semakin memanas.

Baca Juga : Peduli Sumatera, DPD KNPI Kota Kediri Galang Donasi

“Kami sempat saling menatap. Saya berteriak sambil terus berjalan keluar ruangan. Rupanya dia tidak terima, lalu mendorong kepala saya dari belakang hingga tertunduk,” jelasnya.

Merasa menjadi korban kekerasan dan tidak mendapatkan itikad baik, Desy akhirnya memilih menempuh jalur hukum. Ia menegaskan, hingga kini tidak ada permintaan maaf dari pihak terlapor.

“Dugaan perbuatan tidak menyenangkan. Sama sekali tidak ada permintaan maaf,” pungkas Desy.