JATIMTIMES - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan berbasis teknologi, khususnya yang menggunakan file berformat APK. Pasalnya, belakangan ini sejumlah pejabat bahkan kepala dinas di lingkup Pemkot Malang juga menjadi sasaran.
Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, menyebut perkembangan teknologi membawa dua sisi. Satu sisi dapat dimanfaatkan untuk hal positif, namun juga rawan disalahgunakan.
Baca Juga : DPRD Surabaya Harap Sekda Baru Bisa Perkuat Koordinasi Lintas OPD
Salah satunya melalui modus phising yang kerap dikemas dalam bentuk file APK. Dirinya pun mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati jika menemukan kondisi tersebut.
“Kalau dimanfaatkan secara positif, tentu bagus. Tapi banyak juga yang digunakan untuk hal-hal negatif. Maka dari itu, kiriman file APK ini perlu hati-hati. Tdak perlu dibuka sebelum ada konfirmasi dari orang di sekitarnya,” ujarnya.
Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu ada pejabat dewan hingga kepala dinas yang menerima file APK mencurigakan. Menurut dia, begitu file tersebut dibuka, hacker dapat menarik data pribadi hingga menyusup ke akun penting milik korban.
Selain berbentuk file APK, pelaku juga kerap menggunakan serangan psikologis. Misalnya, berpura-pura menjadi orang yang dikenal korban lalu meminta transfer dana melalui pesan singkat.
“Karena yang diserang itu psikologi. Orang merasa kenal, akhirnya cepat percaya,” jelasnya.
Baca Juga : Riwayat Sri Mulyani di Kursi Menteri Keuangan Berakhir, Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Dilantik
Terkait upaya antisipasi, Diskominfo menilai pelatihan teknis sulit dilakukan karena modus hacker selalu berkembang. Namun, ada langkah sederhana yang bisa diterapkan masyarakat, yakni rajin mengganti password, lebih teliti membaca pola komunikasi yang terkesan janggal, serta melakukan konfirmasi pada orang terdekat.
“Imbauannya, berhati-hatilah saat menerima kontak atau pesan yang bahasanya aneh. Jangan buru-buru merespons. Konfirmasi dulu, bukan pada nomor itu, tetapi pada orang di sekitarnya. Itu lebih aman,” pungkasnya.
