Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Pemuda, Arah Bangsa, dan Tantangan Era Digital: Pesan Sumpah Pemuda dari Wali Kota Blitar Mas Ibin

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Dede Nana

28 - Oct - 2025, 13:09

Placeholder
Wali Kota Blitar Mas Ibin memimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di halaman Kantor Wali Kota Blitar, Selasa (28/10/2025). Dalam amanatnya, Mas Ibin mengajak generasi muda Blitar untuk merefleksikan sejarah dan menyiapkan diri menjadi konsolidator bangsa menuju Indonesia Emas 2045. (Foto: Bagian Umum Setda Kota Blitar)

JATIMTIMES - Pagi itu, Selasa (28/10/2025), halaman Kantor Wali Kota Blitar tampak berbeda. Udara sejuk bercampur wangi rumput basah mengiringi barisan Aparatur Sipil Negara berseragam batik biru korpri, pelajar, dan anggota organisasi kepemudaan yang berdiri tegak di lapangan. 

Di bawah langit yang sedikit berawan, deretan bendera merah putih bergoyang pelan tertiup angin, sementara di podium, Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin, atau yang akrab disapa Mas Ibin, berdiri memimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 dengan khidmat.

Baca Juga : Semangat Merah Putih dan Kreativitas Pemuda Warnai Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Kota Malang

Suara sang pembawa acara menggaung di antara gedung-gedung perkantoran di kawasan itu. “Upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Kota Blitar Tahun 2025, segera dimulai,” katanya lantang. Sorot mata seluruh peserta tertuju pada podium utama yang dihiasi latar merah putih bertuliskan pesan besar: “Bersatu, Bergerak, Maju.”

Upacara ini bukan sekadar seremoni tahunan. Bagi Mas Ibin, momen Sumpah Pemuda adalah ruang refleksi kolektif, bukan hanya mengenang sejarah 1928, tetapi juga menguji relevansi semangat itu di era serba cepat, di tengah dunia digital yang kian mengaburkan batas antara ide, informasi, dan realitas.

Dari 1928 ke 2025: Jejak Peran Pemuda dalam Arah Bangsa

Dalam wawancara selepas upacara, Mas Ibin menegaskan kembali pandangannya tentang peran strategis pemuda dalam sejarah Indonesia.Menurutnya, setiap tonggak penting perjalanan bangsa selalu diawali oleh gerakan pemuda.

“Ya memang, pemuda ini dalam sejarahnya adalah penggerak. Tahun 1928, mereka yang menyatukan bangsa dari berbagai golongan, menegaskan tanah air satu, bangsa satu, bahasa satu, Indonesia,” ujar Mas Ibin dengan nada penuh keyakinan.

Ia menyebut bahwa semangat itu berlanjut pada 1945, ketika kelompok pemuda menekan Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. “Kemudian pada 17 Agustus 1945, Indonesia lahir. Lagi-lagi, pemuda menjadi pendorong utama sejarah,” katanya.

Tak berhenti di sana. Tahun 1965 dan 1998, kata Mas Ibin, kembali menegaskan peran yang sama. “Perubahan sosial besar pada 1965 dan gerakan reformasi 1998 semuanya dimotori oleh pemuda dan mahasiswa. Perjalanan bangsa ini selalu diawali oleh para pemuda. Mereka memang menjadi tonggak arah bangsa,” ujarnya tegas.

Upacara

Generasi Digital dan Tantangan Konsolidasi Bangsa

Namun, refleksi Mas Ibin tidak berhenti pada glorifikasi masa lalu. Ia justru mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menatap realitas zaman kini dengan jujur: era digital yang serba cepat, serba instan, dan penuh kejenuhan literasi.

“Setiap zaman ada orangnya, dan setiap orang punya zamannya. Tantangan antar generasi itu berbeda. Di era digitalisasi ini, pemuda menghadapi persoalan yang lain, yakni kejenuhan dalam literasi dan refleksi,” tuturnya.

Ia menyebut bahwa arus informasi yang deras sering kali tidak diimbangi dengan kedalaman berpikir. “Di balik wacana besar tentang demokrasi, pembangunan, dan ekonomi, muncul kejenuhan dalam membaca, dalam berpikir, dalam memahami arah bangsa,” tambahnya.

Mas Ibin kemudian mengajukan pertanyaan reflektif: “Apakah kecepatan dan kemudahan di era digital ini bisa kita ubah menjadi kekuatan konsolidasi, baik konsolidasi kenegaraan, kekuasaan, pembangunan, maupun kemajuan bangsa?”

Pertanyaan itu baginya bukan retorika, melainkan tantangan besar bagi generasi muda Blitar dan Indonesia. Ia meyakini, kemajuan bangsa hanya mungkin jika pemuda mampu menyeimbangkan kecepatan teknologi dengan kedalaman literasi dan refleksi diri.

Pemuda sebagai Konsolidator Indonesia Emas 2045

Dalam pidato resminya, Mas Ibin menekankan bahwa dua dekade mendatang, Indonesia akan memasuki era generasi emas 2045. Generasi itulah yang saat ini sedang menapaki masa mudanya, berjuang mengenali jati diri, dan menentukan arah bangsa di tengah pusaran digitalisasi.

“Dua puluh tahun lagi, 2045, insyaallah generasi emas yang memimpin bangsa ini adalah mereka yang hari ini sedang belajar, berorganisasi, berkarya di berbagai bidang. Sejarah bangsa ini ditentukan oleh para pemuda yang sekarang sedang berjibaku menentukan bentuknya sendiri,” ucapnya.

Ia mengajak para pemuda untuk mengonsolidasikan diri sejak dini: membekali diri dengan ilmu, menanamkan semangat kebangsaan, dan memperkuat rasa tanggung jawab sosial.

Baca Juga : Brawijaya Entrepreneur Festival 2025: Dari Kampus, Lahir Generasi Wirausaha Muda Unggul

 “Saya minta kepada para pemuda, segera refleksikan diri. Bekali dengan kekuatan ilmu, semangat perjuangan, dan arah kebangsaan. Karena bangsa ini berada di tangan para pemuda,” katanya.

Pesan itu disampaikan dengan nada lembut namun sarat makna. Di antara peserta upacara, sejumlah pelajar tampak mengangguk pelan, sementara beberapa anggota Pramuka mencatat poin-poin penting di buku kecil mereka.

Peserta upacara

Dari Blitar untuk Indonesia: Semangat yang Tak Pernah Padam

Kota Blitar memiliki tempat tersendiri dalam sejarah nasional. Di sinilah Bung Karno dimakamkan, di sinilah pula berbagai nilai perjuangan dan kebangsaan dirawat. Karena itu, setiap peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Blitar selalu mengandung resonansi yang lebih luas daripada sekadar seremoni lokal.

Mas Ibin menyadari hal itu betul. Baginya, Blitar adalah simbol kontinuitas sejarah dan moral bangsa. “Blitar bukan hanya kota administratif, tetapi juga kota ideologis. Semangat nasionalisme yang lahir di sini harus terus dirawat,” katanya kepada wartawan usai upacara.

Ia berharap peringatan tahun ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk memperkuat kolaborasi lintas generasi. “Pemerintah harus membuka ruang yang luas bagi pemuda, bukan sekadar menjadi penonton. Mereka harus ikut dalam perencanaan pembangunan, ikut dalam inovasi kebijakan publik, ikut dalam menulis masa depan kota ini,” tuturnya. 

Di tengah upacara, Mas Ibin menundukkan kepala dan memimpin hening cipta untuk para pahlawan bangsa. Suasana yang hening itu seakan menyatukan masa lalu dan masa depan: 1928 dan 2025 bertemu di halaman Balai Kota Blitar.

Sebuah pengingat bahwa sumpah para pemuda 97 tahun silam bukan sekadar teks sejarah, melainkan janji moral yang terus hidup dalam denyut nadi bangsa ini. Sebelum meninggalkan podium, Mas Ibin menutup sambutannya dengan satu kalimat yang kemudian menjadi sorotan hari itu:

“Setiap generasi punya panggilannya sendiri. Dan panggilan generasi hari ini adalah menjaga bangsa ini tetap berdiri di tengah derasnya arus digital.”

Mas ibin

Pemuda, Pena, dan Masa Depan Bangsa

Dari halaman Kantor Wali Kota Blitar pagi itu, gema semangat Sumpah Pemuda terasa nyata. Di antara derap langkah para ASN, pelajar, dan komunitas muda, tumbuh keyakinan baru bahwa kebangsaan di era digital tak akan hilang jika dipegang teguh dengan kesadaran sejarah dan komitmen moral.

Mas Ibin menutup upacara dengan menyalami beberapa peserta. “Teruslah belajar, jangan berhenti berpikir. Sebab dari tangan kalian lah masa depan bangsa ini ditentukan,” ujarnya kepada sekelompok siswa SMA yang mendekat dengan antusias.

Upacara

Blitar pagi itu tidak sekadar memperingati masa lalu. Kota ini sedang menulis masa depannya sendiri dengan pena para pemuda, di bawah bendera merah putih yang terus berkibar di langit kota proklamator.


Topik

Pemerintahan wali kota blitar hari sumpah pemuda pemkot blitar mas ibin



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Sumenep Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan