JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mulai serius menggarap potensi sport tourism sebagai salah satu motor penggerak pariwisata. Lewat Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), serangkaian ajang olahraga digelar.
Tak hanya bertajuk kompetisi, tapi juga untuk mendatangkan wisatawan dan menggerakkan ekonomi lokal. Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi mengungkapkan konsep sport tourism memberi efek berlapis pada pergerakan wisata.
Baca Juga : Gus Irfan, Alumni UB-UIN Maliki Malang Jadi Menteri Haji Pertama
“Peserta yang datang bertanding umumnya tidak sendirian. Mereka membawa keluarga dan sekaligus berwisata di Kota Malang. Dampaknya, aktivitas ekonomi ikut berputar lebih kencang,” ujar Baihaqi.
Sejumlah event olahraga sudah membuktikan hal itu. Misalnya kejuaraan basket, turnamen voli, turnamen bela diri, hingga lomba lari. Semuanya terbukti mendongkrak kunjungan. Setelah adu skill di arena, banyak peserta dan pendamping mereka meluangkan waktu menjelajah destinasi populer.
Destinasi andalan Kota Malang seperti Kampung Kayutangan Heritage dan Alun-Alun Tugu mampu memikat para wisatawan untuk berkunjung. Tak hanya itu. Banyak wisatawan yang turut berburu kuliner khas Malang.
“Energi positif ini yang terus kami pacu agar Malang semakin dikenal bukan hanya sebagai kota heritage, tapi juga sebagai kota event olahraga,” tambah Baihaqi.
Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pun memperkuat hal itu. Saat Kota Malang menjadi tuan rumah event olahraga, tingkat okupansi hotel melonjak tajam. Pada momentum libur panjang, angka hunian bahkan bisa menyentuh 80–90 persen.
Baca Juga : Perkuat Sektor Pariwisata, Bank Indonesia Malang Hadir di Bromo Marathon 2025 dengan QRIS Cross Border
Tak berhenti pada sport tourism, Pemkot Malang juga menghidupkan program seribu event yang melibatkan seni budaya dan komunitas kreatif. Kolaborasi lintas sektor ini ditargetkan menjaga arus kunjungan wisatawan agar tetap stabil, dengan catatan ribuan wisatawan tercatat mengunjungi destinasi unggulan setiap harinya.
“Dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, UMKM, hingga komunitas, sport tourism bisa jadi ikon baru pariwisata Malang,” tutup Baihaqi.