JATIMTIMES - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengurai semrawutnya parkir di kawasan koridor Kayutangan Heritage mulai menunjukkan hasil. Proyek pembangunan gedung parkir yang telah lama dinanti kini mencapai progres 55 persen dan ditargetkan dua lantai awalnya bisa beroperasi pada 15 Desember 2025.
Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Muhammad Anas Muttaqin, menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan langkah lanjutan setelah pembelian lahan oleh Pemkot Malang. Meski sempat beberapa kali mengalami penyesuaian, ia menilai proyek ini tetap menjadi prioritas karena kebutuhan fasilitas parkir di jantung kota semakin mendesak.
Baca Juga : Masih Ada Waktu untuk Voting Rizky Ridho di Puskás Award, Pemenang Diumumkan 3 Desember 2025
“Tahun ini pembangunannya sudah dianggarkan, meskipun ada penyesuaian dari DED awal. Harapannya pembangunan bisa dilanjutkan bertahap pada tahun anggaran berikutnya agar tetap sesuai konsep lima lantai yang direncanakan,” jelas Anas.
Penyesuaian yang dimaksud berkaitan dengan kondisi anggaran daerah yang tidak memungkinkan pembangunan penuh dalam satu tahap. Pemotongan dana dan penyesuaian APBD membuat DPRD bersama Pemkot harus memprioritaskan fungsi yang paling dibutuhkan masyarakat.
“Secara desain, konstruksinya memang direncanakan lima lantai. Tapi di 2025 ini baru bisa dua lantai dulu. Yang penting dapat segera digunakan untuk meredakan masalah parkir di Kayutangan,” lanjutnya.
Lebih jauh, Anas menyebut gedung parkir Kayutangan nantinya dirancang terhubung dengan area parkir di Jalan Mojopahit. Skemanya, parkir roda empat akan terkonsentrasi di gedung baru, sedangkan roda dua dialihkan ke kawasan Mojopahit.
“Dengan pola itu, kita harap persoalan keterbatasan parkir di koridor Kayutangan bisa teratasi. Sekaligus membuka peluang peningkatan PAD dari retribusi parkir,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menguatkan bahwa prioritas dua lantai di tahap awal sengaja difokuskan untuk kendaraan roda empat.
Baca Juga : Revitalisasi Alun-Alun Merdeka Dikebut, Komisi C DPRD Malang Optimistis Selesai Januari 2026
“Kalau versi lima lantai, komposisinya mencakup roda dua dan roda empat. Tapi karena APBD harus menyesuaikan, dua lantai awal ini difokuskan dulu untuk roda empat, karena memang kebutuhannya paling besar,” katanya.
Dengan dua lantai operasional, gedung parkir tersebut diperkirakan mampu menampung 45–50 mobil. Sementara itu, penataan parkir roda dua akan dimaksimalkan di kawasan Mojopahit.
“Kalau nanti sudah jadi, kita optimalkan dulu untuk roda empat dengan kapasitas yang ada,” imbuh Jaya, sapaan akrabnya.
Proyek ini menjadi harapan baru bagi kawasan Kayutangan yang selama ini identik dengan parkir semrawut. Meski bertahap, gedung parkir ini diproyeksikan menjadi solusi permanen bagi wajah koridor heritage paling populer di Kota Malang.
